PENGUMUMAN WAWANCARA PENERIMAAN SANTRI BARU MAHAD WALISONGO

Kepada yth.
Calon santri baru
Mahad Al Jami’ah Walisongo

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Semoga senantiasa dalam keadaan sehat dan lindungan Allah SWT.
Berikut pengumuman yang mengikuti seleksi wawancara.

Adapun terkait teknis akan disampaikan lebih lanjut besok jum’at dan diingatkan kembali pada hari sabtu pukul 07.30 WIB.

Terima kasih
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

 

download :

PENGUMUMAN WAWANCARA PENERIMAAN SANTRI BARU MAHAD 2020

Mahad Al-Jami’ah Walisongo Gelar Haflah Akhirissanah Virtual

Semarang – Di masa pandemi ini, Mahad Al-Jamiah UIN Walisongo Semarang tetap menjalankan program kerja yang telah direncanakan. Salah satu acara yang diselenggarakan Rabu, 26 Agustus 2020 adalah Haflah Akhirissanah secara virtual melalui platform Zoom. Agenda ini dilaksanakan untuk melepas dan mengembalikan para santri ke wali santrinya masing-masing setelah selama kurang lebih setahun menimba ilmu di Mahad. Sejumlah 339 santri mengikuti kegiatan dengan hikmat.

Acara dibuka dengan tilawatil Al-Qur’an oleh Fatihatul Baidho dilanjutkan sambutan perwakilan wali santri yaitu Bapak M. Chithfirul Aziz,

“Kami sangat berterimakasih pada UIN Walisongo Semarang juga Mahad Al-Jamiah yang telah menerima putra-putri kami untuk menimba ilmu disini. Kami para orang tua bersyukur dengan adanya Mahad yang membina dan menata para santri karena pergaulan jaman sekarang cukup mengkhawatirkan,” terangnya.

Qithfirul juga berharap ke depan Mahad Al-Jamiah dapat menambah kuota bagi santri-santri agar mendapat didikan ilmu agama yang baik.

Sementara itu, Kepala Pusat Mahad Al-Jamiah Dr. H. Ahmad Ismail, M, Ag., M. Hum., berpesan agar para santriwati senantiasa rendah hati dan tidak boleh sombong.

“Ayat Al-Qur’an yang tadi dilantunkan mengingatkan bahwa kalian harus selalu rendah hati walau telah selesai belajar di Mahad. Jangan putus mencari ilmu, semoga pesan ini kalian ingat seterusnya,” jelasnya.

Senada dengan Kepala Pusat, Rektor UIN Walisongo Semarang, Prof. Dr. H. Imam Taufiq, M. Ag., juga memberi pesan agar santri-santri yang telah selesai belajar harus menyebarluaskan nilai-nilai kesantrian yang dimiliki dalam masyarakat. Santri adalah jiwa-jiwa muda yang diperlukan kontribusinya untuk negeri yang penuh persoalan ini.

“ Selamat, apresiasi luar biasa saya berikan pada para santri. Selepas dari Mahad, santri harus menunaikan tugas baru yakni memberi contoh perilaku yang baik pada santri baru yang akan masuk. Ciri khas seorang santri yaitu menerapkan akhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari maka kalian harus  benar-benar menjalankannya,” pesan Rektor.

Acara ditutup dengan pemberian vandel secara simbolis oleh Rektor pada perwakilan santri yang hadir yaitu Fiyya Millait Thoyibah, Firdhany Nur Azizah, Fina Nailatuzzulfa, dan Nur Arina Mawarni. Pada Haflah Akhirissanah 2020 ini, Best Student diraih Wahyuni Lailatul Qomariyah dari Gresik. Congratulation!

Santri Mahad Al-Jamiah Berprestasi di Tengah Pandemi

Prestasi membanggakan diraih oleh santri Mahad Al-Jamiah UIN Walisongo Semarang tahun 2020 ini. Reza Ayu Nur Safitri berhasil meraih 2 juara lomba khitobah atau pidato bahasa Arab yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Bandung. Reza, demikian dia akrab dipanggil, sedari awal memang memiliki keinginan untuk mengasah kemampuannya untuk berbahasa Arab dengan baik. Diapun akhirnya berinisiatif mencari lomba pidato karena selain dapat mengasah skill bahasa juga melatih rasa pecaya dirinya.

“Saya mencari lomba tersebut di Instagram dan kebetulan ada lomba khitobah yang menarik. Setelah itu saya mendaftar menjadi peserta dan Alhamdulillah menjadi juara 2,” terangnya.

Dirinya mengaku bangga dan bersyukur ketika diumumkan menjadi juara 2. Pada lomba dengan tema “Semarak Apresiasi Bahasa Arab” itu, Reza membawakan pidato selama 7 menit. Peserta saingannya berasal dari berbagai universitas di Indonesia diantaranya Universitas Al-Azhar, Poltekes, UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan lain-lain. Saat ditanya tipsnya untuk menjadi juara, dia berkata bahwa persiapan adalah kunci.

“Saya mempersiapkan lomba ini dengan sebaik mungkin dan tidak minder dengan peserta-peserta lain yang berasal dari universitas yang hebat,” jelas santri berkacamata ini.

Reza menegaskan bahwa dia akan terus mengasah kemampuan yang dimiliki karena bakat harus tetap digali dan tidak akan maju jika kita hanya memendam diri.

“Dengan mengikuti lomba ini, setidaknya ketika saya belum mampu membahagiakan kedua orang tua dengan materi saya mampu membahagiakan mereka dengan prestasi,” tutupnya.

Sukses selalu Reza. Semoga senantiasa berprestasi dan bermanfaat bagi sesama!

PENGUMUMAN UNTUK TES SELEKSI BAGI SANTRI BARU TA 2020/2021